4 Perbedaan Cor Manual dan Ready Mix, Mana yang Terbaik?

Konstruksi

Saat tengah merencanakan proyek bangunan, cepat atau lambat pasti akan menemukan kebimbangan, terutama untuk penggunaan cor manual atau ready mix. Guna memilihnya, Anda harus tahu dulu perbedaan cor manual dan ready mix

Sebenarnya, kedua proses ini sama-sama untuk ngecor. Namun, dari segi hasil, biaya, sampai kepraktisannya memang berbeda. Mau tahu keduanya? Langsung simak di sini, ya!

Perbedaan Cor Manual dan Ready Mix

Tahu apa yang beda dari keduanya, akan membuat Anda bisa memilih mana yang paling tepat: 

1. Proses & Kontrol Kualitas 

Cor manual, itu proses pengecoran yang langsung dilakukan di proyek. Seluruh bahan seperti semen, pasir, batu split, hingga air, akan secara manual tukang bangunan campur atau bisa juga pakai molen kecil. Mutu beton hasil pencampuran ini, umumnya bergantung ke pengalaman dan ketelitian tukang untuk menentukan komposisi materialnya. 

Sedangkan untuk beton ready mix, produksinya di batching plant yang teknologinya sudah modern. Di SCG misalnya, takaran material ready mix sudah dihitung dengan presisi dan sistem komputer yang canggih. Prosesnya juga dapat pengawasan ketat, ada pengujian kualitas seperti slump, bahkan uji laboratorium guna memastikan kekuatan beton sesuai standar. 

2. Waktu & Efisiensi

Kemudian, perbedaan cor manual dan ready mix selanjutnya adalah waktu dan efisiensi. Penggunaan cor manual, butuh waktu lebih lama. Bahkan Anda harus membelinya secara terpisah, harus mencampur secara manual, dan pengerjaannya sedikit demi sedikit.  Pengerjaan cor secara bertahap ini, akan membuat efisiensi waktu yang Anda gunakan sangat rendah, apalagi untuk area cor yang cukup luas. 

Nah, kalau Anda menggunakan beton ready mix, biasanya unggul dari sisi efisiensi waktu. Anda tinggal menunggu beton yang pengirimannya dengan truk molen ke lokasi. Jadi, ready mix sangat tepat kalau untuk proyek yang mengejar target waktu ketat atau area pengecoran luas. 

3. Biaya

Kemudian, untuk skala kecil seperti di bawah 10 meter kubik, cor manual biasanya lebih murah. Pasalnya, Anda tidak butuh lagi biaya tambahan mobilisasi alat berat. Hanya saja, risiko boros materialnya memang sangat tinggi kalau takarannya salah. Biaya tukang pun bisa membengkak karena pengerjaan lambat. 

Kalau pakai ready mix, memang harga per meter kubiknya lebih tinggi. Apalagi untuk skala kecil, mungkin Anda harus nambah uang ratusan ribu untuk biaya mobilisasi. Tapi untuk proyek besar, tentu proyek ready mix akan menghemat waktu serta tenaga. 

4. Akses Lokasi

Karena pengantaran ready mix membutuhkan akses jalan yang cukup lebar untuk truk molen atau concrete pump, maka tentu akses lokasinya harus bagus. 

Kalau sulit, cor manual akan jauh lebih fleksibel. Jadi, cor manual akan lebih cocok buat lokasi sempit, gang kecil, maupun area yang tidak dapat dijangkau kendaraan besar. 

Jadi, itulah perbedaan cor manual dan ready mix. Jika harus memilih mana yang terbaik, cor manual itu cocok untuk proyek skala kecil. Tapi untuk skala besar dan kebutuhan efisiensi waktu maupun tenaga, ready mix adalah jawabannya. 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *