Delapan Orang Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Ditangkap Polisi: Pelaku Jual Anak ke Bali

Metropolitan

Polisi menangkap delapan orang sindikat jual beli bayi di Depok, Jawa Barat. Para pelaku beroperasi melalui media sosial (medsos) Facebook Kepala Polres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, para pelaku memasang iklan dan promosi melalui medsos untuk mencari ibu yang bersedia menjual bayinya. Pelaku juga memberikan iming iming uang tunai sebesar Rp10 juta hingga Rp15 juta agar sang ibu bersedia melepaskan bayi yang baru dilahirkan.

“Ini merupakan satu sindikat yang cukup terorganisir karena memang ada iklan yang disiarkan melalui Facebook dengan tujuan mencari ibu atau setiap perempuan yang ingin menjual bayinya,” kata Arya di Mapolres Metro Depok, Senin (2/9/2024). Bayi yang telah diperoleh para pelaku selanjutnya hendak dikirim ke wilayah Bali dan ditawarkan ke orang orang yang menginginkan. Dari harga beli senilai Rp15 juta, pelaku menjual kembali bayi tersebut dengan harga jauh lebih tinggi mencapai Rp45 juta.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Depok berhasil mengungkap sindikat jual beli bayi tersebut pada 26 Juli 2024 lalu. Program Petani Milenial Bergaji Rp 10 Juta, Petani Muda Tapin Ini Semangat Kembangkan Hidroponik Dari hasil pengungkapan kasus tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan delapan pelaku lima perempuan dan tiga laki laki.

Lima pelaku perempuan tersebut bernama Rida Soniawati (24), Apaa Nanillaauliyah (22), Dayanti Apriyani (27), Setyaningsih (24), dan Dahlia (23). Sedangkan tiga pelaku laki laki bernama Muhammad Diksi Henrika (32), Ruddy (30), dan I Made Aryadana (41). “Bayi bayi yang dijual ini juga umurnya sangat muda sekali, jadi baru (umur) satu hari itu langsung rencananya akan dibawa ke Bali,” ungkapnya.

“Kita telah menangkap tersangka sejumlah delapan orang mulai dari orang tua bayi, yang di sini ada yang statusnya suami istri, ada juga yang statusnya masih belum suami istri,” sambungnya. Atas kejahatan yang dilakukan, para pelaku dijerat dengan Pasal 2 UU RI No 21 Tahun 2017 tentang TPPO dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *